1. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun akan menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan baik bagi individu, keluarga, masyarakat dan negara. Karena penderitanya menjadi tidak produktif dan tergantung pada orang lain

Dari tahun 2018 – 2021 , berdasarkan hasil survey PIS PK, Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kecamatan Kwadungan di indikator “Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan” masih kategori tidak sehat.

Tahun 2018  =  23,47%

Tahun 2019  = 27,87%

Tahun 2020 = 32,28%

Tahun 2021 = 33,02%

Tahun 2022 = 33,33%

Tahun 2023 = 37,06%

Diagnosis terbanyak dari pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Kwadungan adalah skizofrenia, anxietas, depresi dan retardasi mental.

  1. PENJARINGAN IDE

              Masalah gangguan jiwa juga menimbulkan dampak sosial antara lain meningkatnya angka kekerasan, kriminalitas, bunuh diri, penganiayaan, perceraian, kenakalan remaja, penyalahgunaan napza, pengangguran dan lain-lain. Perlakuan masyarakat terhadap ODGJ kadang kurang manusiawi dalam menangani atau merawatnya, bila terjadi kekambuhan biasa di tangani dengan kekerasan , di kucilkan, tidak ada yang mau mendekat karena takut. Bahkan keluarganya sendiri kadang malah menjauh dan tidak mempedulikannya .Faktor kekambuhan terjadi karena pengobatan yang tidak teratur dan kurangnya perhatian dari keluarga dan masyarakat sekitarnya .

Oleh karena itu, diluncurkanlah Inovasi Ngasih Gaji Mertua merupakan sebuah inovasi Puskesmas Kwadungan secara sinergis dan kolaboratif bersama lintas sektor dan lintas profesi dalam penanganan pasien ODGJ. Tujuannya adalah agar tertanganinya masalah kesehatan jiwa secara optimal.

Kebaruan dalam inovasi ini adalah kegiatan yang dilaksanakan secara sinergis, kolaboratif, berkesinambungan dan kontinue. Selain itu, keunikan dari inovasi Ngasih Gaji Mertua adalah inovasi ini belum banyak diterapkan dalam penanganan pasien ODGJ oleh instansi kesehatan yang lain. Inovasi ini terdiri dari serangkaian kegiatan dalam penanganan jiwa sebagai nilai tambah yaitu :

  1. Pelacakan dini kasus ODGJ
  2. Pembinaan keluarga ODGJ/Pendampingan ODGJ berat
  3. Penyuluhan tentang penatalaksanaan ODGJ kepada Masyarakat
  4.  Home visit melalui Entas Sarung (Sentuhan Puskesmas pada Pasien Kurang Beruntung) dengan memberikan bantuan berupa sembako kepada pasien ODGJ yang berasal dari kegiatan donasi Jumat berkah oleh staf UPT Puskesmas Kwadungan
  5.  Melaksanakan Posyandu Mantab Saras (posyandu jiwa) setiap 3 bulan sekali di desa Purwosari. Kegiatan ini meliputi senam peregangan  diiringi lagu desi gawarat ( deteksi dini gangguan jiwa berat ), penimbangan berat badan , pengukuran tinggi badan, pemeriksaan kesehatan, konseling keluhan efek samping obat, pelatihan ketrampilan dan perawatan diri selektif serta  pemberian dorpres. Ada kerjasama dengan 3 pilar desa dalam memobilisasi kehadiran ODGJ ke Posyandu Jiwa. Bantuan sembako dan bahan ketrampilan dari Balai Terpadu Kartini dan menghadirkan dokter spesialis jiwa melalui Prakarsa proposal dari Puskesmas Kwadungan.
  6.  Mendampingi/ merujuk pasien ODGJ ke Bangsal Teratai RSUD Soeroto Ngawi apabila keadaan ODGJ tidak stabil
  7. Memberikan penyuluhan Napza pada posyandu remaja yang diikuti oleh kelompok rentan pelajar atau keluarganya yang berpotensi mengidap depresi akibat permasalahan usia remaja
  8. Pemberdayaan kader Kesehatan jiwa yang dituntun oleh “BUKA TOKO”  (  Buku saku pengobatan ODGJ agar Kembali oke ), Tim terdiri dari profesi dokter, apoteker, perawat dan bidan melatih para kader kesehatan jiwa secara simultan dan berkesinambungan . Pelatihan kader kesehatan jiwa berupa pengenalan tentang penyakit ODGJ, penatalaksanaan, dan pengobatan pasien, serta peranan kader kesehatan jiwa sebagai pengawas minum obat dan monitoring kepatuhan dan efek samping pasien ODGJ. Kader Kesehatan jiwa diberikan sosialisasi juga tentang MONALISA (Monitoring  Kepatuhan Online dan Efek Samping Obat Pasien ODGJ ), yang mengisikan monitoring kepatuhan dan kejadian efek samping obat melalui link googlespreadsheet yang telah disiapkan Puskesmas . Kader juga membantu mengidentifikasi passion ODGJ untuk tindak lanjut pemberdayaan mereka apabila telah stabil jiwanya. Ice breaking berupa simulasi beberan ular tangga pada kader jiwa.
  1. PEMILIHAN IDE

Inovasi ini terdiri dari serangkaian kegiatan dalam penanganan kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Kwadungan umumnya, dan posyandu jiwa Mantab Saras sebagai pilot projectnya . Inovasi ini sangat signifikan dengan tema Inotek, dimana pelayanan pada ODGJ melibatkan transformasi kelembagaan lintas sektor, transformasi Sumber Daya Manusia para pemangku kepentingan dan penggunaan tool digital untuk pemantauan menelan obat yang diharapkan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( TPB ).

Tujuan yang hendak diraih oleh inovasi Ngasih Gaji Mertua adalah Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi ODGJ semua usia.

  1. MANFAAT

Posyandu jiwa Mantab Saras selaku pilot project dapat melayani 27 ODGJ untuk senantiasa terpantau dalam minum obat dengan pemberdayaan kader jiwa desa Purwosari.

  • DAMPAK

Dengan berjalannya inovasi Ngasih gaji mertua yang terimplementasi pada posyandu jiwa Mantab saras diharapkan ada Kepatuhan minum obat para ODGJ sehingga tidak terjadi kekambuhan . Yang pada akhirnya memicu peningkatan produktifitas para ODGJ untuk berkarya mandiri.

Kirim Pesan
Ada yang bisa kami bantu
Silahkan berkonsultasi kepada kami dengan Whatsapp melalui nomor ini. Pesan akan dibalas pada saat jam kerja.